Dia itu perempuan...

           Kelembutan terpancar dari dia, siapapun pasti setuju denganku. kata ini tidak pernah lepas dari sosok dia. Karena memang inilah sifatnya, sesuatu yang dimiliki dari hati yang tidak muncul karena dipaksakan. Bagaimana dia memperlakukan dirinya sendiri, keluarganya dan bahkan orang lain selalu dengan kelembutan, tidak peduli siapapun anda. Anda tidak akan pernah mendapatkan perlakuan yang lembut kecuali dari dia. Apapun latar belakangnya, profesinya atau pendidikannya dia akan selalu bersikap seperti itu. Sudah menjadi ciri khas yang mendarah daging, obat dari semua masalah hati dan suntikan penenang jiwa, kelembutan itu.

          Kekuatan, hal yang memang dimiliki oleh setiap orang. Namun, saya yakin kadarnya sangat berbeda dengan dia. Kekuatan yang dia miliki bersumber dari hati yang mengalirkan energi keseluruh tubuhnya bahkan menembus ke jiwa. Bagaimana dia harus bertaruh dengan nyawa untuk melahirkan nyawa baru secara sadar, tidak cuma sekali, namun berkali-kali bahkan kita akan berfikir dua kali ketika nyawa menjadi taruhannya. Bagaimana dia menanggung beban yang tidak ringan diperutnya selama 9 bulan, bagaimana dia mengurus bukan hanya dia sendiri tapi orang lain. Ibarat kerja, lembur pun ada batasnya, tapi dia.... hebat!

          Ya, kelembutan dan kekuatan adalah apa yang saya banggakan dari figur seorang dia, seperti dua sisi mata uang yang saling berlawanan namun tak terpisahkan, seperti satu paket, seperti pasangan sejati, seperti limited edition yang tidak semua orang miliki, dan sekali lagi terlepas dari siapapun dia, apa latar belakangnya, apa profesinya dan apa pendidikannya, dia begitu hebat, begitu aku banggakan dan dia itu perempuan...